1. Screen
Screen sablon merupakan peralatan inti yang digunakan untuk membuat sablon manual. Biasanya screen ini dibuat dengan bingkai kayu tapi ada juga yang berbahan alumunium atau besi.
Di tengah bingkai, ada kain kasa dengan pori-pori halus yang dipasang. Tujuannya adalah untuk menyaring tinta saat proses menyablon dilakukan.
Kegunaan screen sablon adalah untuk mencetak film yang sudah dilapisi afdruk untuk kemudian dicetak desainnya pada permukaan kain.
Berdasarkan ukuran pori-porinya, screen sablon dibagi menjadi 3 macam yakni screen kasar, screen sedang dan screen halus. Masing-masing screen digunakan untuk tujuan dan jenis kain yang berbeda-beda.
2. Rakel
Untuk menekan dan mendorong tinta di atas kain screen, Anda memerlukan rakel. Rakel biasanya dibuat dari kayu dengan ujung yang terbuat dari karet. Berdasarkan bentuk ujungnya, rakel memiliki beberapa jenis berbeda dengan penggunaan yang beragam pula.
Rakel lancip biasa digunakan untuk menyablon dengan tinta banyak namun tipis. Rakel dengan ujung datar biasa dipakai untuk menyablon keramik atau kain parasut.
Rakel kotak umumnya dipakai untuk menyablon tekstil dan plastik sementara rakel bulat dipakai untuk mencetak tinta yang berwarna menyala dan kontras seperti rambu jalan.
3. Meja
Meja sablon termasuk peralatan inti dalam menyablon manual. Dengan adanya meja sebagai penyangga screen, kain bisa disablon dengan hasil yang bagus.
Ada beberapa jenis meja sablon yakni meja banting (biasanya digunakan untuk produksi dalam jumlah kecil), meja frame presisi, meja rel panjang (bisa digunakan untuk menyablon dalam jumlah banyak sekaligus), meja catok (meja dengan penjepit screen) dan meja rotary.
4. Tinta
Tinta merupakan bahan sekaligus alat yang paling penting untuk sablon manual. Tinta sablon sendiri banyak sekali macamnya dan digunakan untuk kebutuhan yang berbeda-beda pula.
Beberapa jenis tinta yang biasa digunakan untuk menyablon antara lain tinta rubber, tinta plastisol, tinta foil dan tinta glow in the dark.
Pengusaha distro dan konveksi banyak yang memilih menggunakan tinta rubber. Selain karena harganya yang terjangkau, tinta rubber memiliki banyak peminat karena hasil akhir sablonannya bagus. Ada banyak merek tinta rubber yang dijual di pasaran. Salah satu yang paling terkenal adalah ANT Ink.
Merek ANT Ink menyediakan 3 variasi tinta yakni sport ink yang biasa digunakan untuk menyablon pakaian olahraga, fashion ink dipakai untuk produk berbahan lembut seperti pakaian wanita dan bayi.
Sementara itu untuk desain khusus, ANT Ink menyediakan varian special ink untuk membuat efek glitter, crack hingga flock pada sablonan.
Selain ANT Ink Anda juga bisa memilih EPI Screen Ink, Furukawa, Quaret atau Matsui. Merek-merek ini adalah yang paling populer di Indonesia dengan rentang harga yang berbeda-beda. Anda tinggal menyesuaikan pilihan tinta dengan bujet dan kebutuhan sablon Anda.
5. Kertas Kalkir
Dalam proses sablon manual, kertas kalkir dibutuhkan untuk membentuk pola desain di atas screen sablon. Jenis film yang paling banyak digunakan adalah kertas kalkir.
Jika Anda kesulitan menemukan kalkir, Anda bisa menggantinya dengan kertas HVS atau menggunakan plastik sebagai bahan dasar film.
6. Alat Afdruk
Setelah film ditempelkan pada screen, Anda masih harus melakukan pemanggangan. Prosesnya bisa dilakukan dengan menggunakan alat afdruk neon panjang.
Film yang sudah direkatkan pada screen dan dilapisi dengan obat afdruk kemudian dipanaskan untuk menghasilkan desain artwork atau gambar yang bagus.
7. Emulsi Kain Sablon
Emulsi kain sablon atau lebih sering disebut obat afdruk berguna untuk memindahkan gambar dari film afdruk ke screen sablon. Ada dua macam obat sablon yang bisa Anda gunakan tergantung jenis tintanya.
Tinta sablon yang digunakan pada kain biasanya berbasis air (water based) sehingga memerlukan emulsi berbasis air juga. Sebaliknya, untuk media sablon yang menggunakan tinta berbasis minyak, gunakan emusi solvent based.
8. Penyemprot Air
Setelah proses afdruk selesai dan gambar filmnya tercetak pada permukaan screen, Anda harus membersihkannya dengan air.
Tujuannya adalah untuk membuang sisa obat afdruk dan memperjelas cetakan atau desain yang akan disablonkan ke permukaan kain.
9. Alat Pelengkap
Selain kedelapan perlengkapan utama yang sudah disebutkan di atas, Anda masih memerlukan beberapa alat sablon kaos pelengkap. Papan sablon misalnya, berfungsi sebagai alas untuk kain dalam proses penyablonan. Tujuannya agar tinta tidak buram dan hasilnya tidak melenceng dari desain.
Perlengkapan lain ada hair dryer yang berguna untuk mengeringkan tinta yang baru selesai dicetak. Tujuan pengeringan ini agar tinta tidak meluber dan merusak hasil akhir sablonan. Untuk pengusaha pemula yang tidak memiliki dana untuk membeli mesin press sablon, bisa menggunakan setrika sebagai pengganti.
Dalam proses sablon manual, Anda mungkin akan memerlukan wadah dan alat pengaduk untuk mencampurkan warna dengan tinta atau mengaduk emulsi. Terakhir ada soda api yang berguna sebagai cairan pembersih untuk mengganti desain pada screen.
Itulah 9 alat sablon kaos yang penting untuk Anda ketahui jika ingin membuka usaha sablon manual. Dengan informasi di atas, usaha sablon yang Anda rencanakan siap untuk dieksekusi.